Gunung Papandayan merupakan type pegunungan berapi yang hingga saat ini kawahnya masih terlihat mengeluarkan kepulan asap. Gunung papandayan terletak di kecamatan Cisupuran, kabupaten Garut, Jawa Barat. Memiliki ketinggian sekitar 2.665 mdpl dengan jalur pendakian yang tak terlalu sulit. Sangat bersahabat bagi kamu yang baru ingin memulai menggemari kegiatan outdoor.
Jika pada waktu lalu saya mengulas tentang
pendakian gunung cikuray, maka kali ini saya akan bergeser sedikit mengulas tentang
pendakian gunung papandayan yang memang terletak tak jauh dari gunung tersebut. Gunung papandayan termasuk gunung berapi yang cukup sering meletus, berdasarkan catatan gunung ini pernah meletus bebeapa kali pada Agustus 1772, Maret 1923, Agustus 1942 dan terakhir pada November 2002. Sebagai salah satu gunung yang cukup populer, gunung papandayan tetap menjadi pilihan untuk dapat menyalurkan hobi dengan kegiatan outdoor. Memiliki panoram alam yang indah dan terdapat beberapa titik spot kawah dengan semburan asap putih, berasal dari celah-celah bebatuan terlihat begitu eksotis. Terdapat pula hamparan bunga edelweis.
Selain memiliki daya tarik berupa kawah, ternyata gunung papandayan juga masih memiliki beberapa tempat terfavorite para pendaki. Beberapa tempat tersebut diantara lain seperti
Gober Hut, Pondok Salada, Tegal Alun dan Hutan Mati. Hutan mati yaitu sebuah kawasan yang terdapat banyak pepohonan yang telah mati sehingga hanya menyisakan batang dan rantingnya saja. Hutan mati merupakan salah satu spot favorite para pendaki untuk berfoto. Dengan background bebatuan kapur yang terhampar, dengan rangkaian pepohonan mati dengan berbagai ukuran kian menambah nilai estetika dalam hasil foto. Kamu sudah tak sabar rupanya, tahan dan jangan terburu-buru. Ada baiknya kamu coba simak terlebih dahulu dalam konten artikel kali ini.
Pada malam ini, saya akan memaparkan secara detail perihal wisata pendakian gunung papandayan garut. Semoga kiranya dapat berguna dan membantu bagi kamu yang ingin mencoba mendaki gunung ini.
|
menuju Garut |
Bila kamu berdomisili di Jakarta sama sepertihalnya saya, kamu dapat menggunakan jasa bis untuk menuju Garut. Setibanya kamu di Garut, kamu dapat turun di Terminal Guntur. Lalu kamu dapat melanjutkan perjalanan menggunakan kendaraan angkutan umum dengan jurusan trayek Garut-Cikajang. Kemudian untuk opsi lain kamu dapat juga menggunakan kendaraan umum elf dengan jurusan Garut-Cikajang, Garut-Pameungpeuk atau Garut-Singajaya. Kemudian kamu dapat meminta pada supir untuk menurunkan kamu di alun-alun Cisurupan. Dari tempat tersebut sudah banyak menanti para supir angkot/mobil bak terbuka yang menawarkan jasa untuk menghantarkan kamu menuju pos registrasi. Perihal harga, kamu dapat negosiasikan pada pemilik kendaraan.
*TipsBila kamu datang dengan jumlah rombongan hingga 20 orang lebih. Ada baiknya kamu gunakan jasa travel saja yang sering membuka jasa jemput-antar dari Jakarta hingga Alun-alun Cisurupan. Bisa hubungi seorang teman bernama 'Om Yudi-0811139349'. |
istirahat di rest area Tol Purbaleunyi |
Seperti yang tertera dalam *Tips diatas, sepengalaman terakhir saya untuk
mendaki gunung papandayan kali ini menggunakan jasa tersebut. Pasalnya itu merupakan solusi terlogis, mengingat saya datang bersama teman berjumlah 23 orang. Singkat cerita, kami dijemput menggunakan kendaraan untuk dapat langsung bertolak menuju papandayan. Setibanya di alun-alun Cisurupan, kami berhenti di sebuah Warung Mang Asep. Ya, pasalnya memang seperti yang telah dikahui bahwasanya di warung mang asep ini menjadi tempat peristirahatan para pendaki. Dengan menyediakan beberapa menu makanan yang sangat cocok melawan cuaca dinginnya Garut. Di lantai 2 rumah tersebut pun, biasanya para pendaki sering memanfaatkan untuk tidur.
|
makan dan istirahat di warung Mang Asep |
|
suasana diwarung mang asep |
Setelah mempersiapkan stamina ataupun keperluan lainnya, maka mulailah selanjutnya untuk menuju pos registrasi. Perjalanan menanjak menggunakan kendaraan mobil bak memberikan suasana ceria diantara teman-teman lainnya. Dengan background perjalanan gunung cikuray berdiri gagah, seakan kian menambah semangat pendakian kali ini. Setibanya di pos registrasi, maka mulailah proses pendaftaran dan pembayaran simaksi sekitar Rp. 12.500/orang dikarenakan weekend, namun bila weekday sekitar Rp. 10.000/orang (harga update 2016). Selepas menyelesaikannya, maka mulailah berjalan kaki untuk menuju Camp David.Tempat ini merupakan pintu akses utama untuk melakukan pendakian, setelah semua persiapan telah selesai. Maka mulailah saatnya meniti jalur bebatuan sebagai titil awal start pendakian. Terus mendaki dengan bebatuan kapur yang digunakan sebagai pijakan dan julaur pun masih termasuk landai.
|
diatas mobil bak menuju pos registrasi |
|
Gunung Cikuray seakan iri melihat perjalanan kali ini |
|
pos registrasi |
|
doa bersama jadi paling utama |
|
menuju Camp David |
|
foto bersama di Camp David |
Perjalanan terus dilanjutkan hingga cek point kawah papandayan. Tak jauh berselang sudah dapat terlihat jelas beberapa kawah yang berada di gunung papandayan. Kepulan asap pekat belerang yang tersembur seakan menjadi pertanda bahwasanya papandayan masih terbilang aktif hingga saat ini. Dengan aroma yang cukup terasa, ada baiknya bawalah masker/buff. Pada titik ini memang aroma belerang sudah mulai terasa menyentuh hidung, kemudian jalur pun berubah menjadi jalan setapak yang kiri langsung berhadapan pada jurang menuju kawah. Diharapkan berhati-hati dalam melangkah dan menenjukan pijakan. Terdapat bebatuan dengan berbagai ukuran termasuk terdapat pula bebatuan jenis gamping. Setelah melewati kawah, perjalanan dilanjutkan untuk menuju cek point selanjutnya yaitu Gober Hut. Lokasi ini memang terbilang cukup cantik, pasalnya kamu dapat melihat kawasan kawah yang sebeblumnya kamu lewati dari atas bukit. Aneka bentuk dan ukuran bebatuan masih mendominasi pada titik ini.
|
start awal pendakian papandayan |
|
menuju kawah papandayan |
|
hah? dia naek motor, gue jalan kaki |
|
kawah papandayan |
|
jalur pendakian pada kawah papandayan |
Setelah melewati Gober Hub, mulailah perjalanan dilanjutkan dengan menembus hutan untuk menuju cek point selanjutnya, yaitu Pondok Salada. Dalam perjalanan terdapat beberapa aliran sungai kecil dengan air jernih. Setibanya di pondok salada, terdapat fasilitas WC bila ada yang membutuhkan. Untuk menuju area camp pondok salada terdapat jalan setapak kembali menembus hutan yang berada dikiri.
|
jalur pendakian pada Gober Hut |
Tak lama berselang, sampailah di camp pondok salada. Dengan terdapat pilihan area yang dapat digunakan berkemah, tentunya menambah seru bebas menentukan ingin berkemah disisi mana. Kamu dapat memilih yang dekat hutan, di area camp dekat warung, ataupun kesisi kanan di area dekat tempat bunga edelweis. Dikarenakan area camp ini dikelilingi hutan, secara otomatis kamu diharuskan tetap waspada dengan satwa yang ada. Sepengalaman kali ini, terdapat babi hutan besar yang mulai berani masuk area camp dan tak sungkan bahkan mendekati tenda. Saya menanyakan pada penjaga warung disekitar camp, apa babi hutan itu menyerang? dengan santai penjual tersebut mengatakan 'ahh, tidak akan sampai seperti itu, paling cuma nerobos warung aja tuh'. Serem juga sih, namun tak perlu panik lah, cukup kamu membuat suara gaduh saja, sang babi pun lari kembali masuk hutan. Dikarenakan hari mulai gelap, maka bergegaslah untuk mendirikan tenda dan mempersiapkan segala sesuatu.
|
area camp Pondok Salada |
|
mempersiapkan tenda |
|
persiapan makan malam |
|
bersulang dan angkat gelasmu kawan! |
|
ngumpul yuk biar anget |
|
sini masuk, yuk nonton bola bareng! |
*TipsLetakkan lah makanan logistik ke dalam tenda, untuk tak terlalu menarik perhatian babi hutan. Keesokan hari, saat matahari mulai menampak diri dari peraduannya. Cuaca segar dan sepanjang memata memandang hanya ada tampak warna hijau. Sungguh menyejukkan hati dan pikiran. Berfoto menjadi keharusan kala ingin mengabadikan moment indah ini. Setelah mempersiapkan sarapan, maka kembali bersiap untuk melanjutkan menuju cek point selanjutnya yaitu kawasan hutan mati. Perjalanan mulai dilanjutkan untuk menyusuri sisi kanan hutan, terdapat beberapa titik lumpur yang berasal dari sungai kecil yang mengering. Berjalan memutar dan tak lama berselang sampailah di kawasan hutan mati. Puaskan hobi berfoto kamu disini, karena terdapat banyak spot-spot foto favorite diantara seperti sebuah batu besar yang sering digunakan untuk mendapatkan angle foto terbaik. Pada bagian ujung hutan mati, terdapat sebuah jurang yang berhadapan dengan
kawah papandayan langsung tepat dibawahnya.
|
bersiap untuk melanjutkan perjalanan |
|
tos dulu yuk, biar kompak |
|
masuk ke kawasan hutan mati |
|
suasana kawasan hutan mati |
|
untuk mu Indonesia! |
|
indahnya hutan mati |
Sepuas berfoto, maka kembali perjalanan dilanjutkan untuk menuju cek point selanjutnya yaitu Tegal Alun. Dengan type jalur berbatu dengan berbagai ukuran, bila tak berhati-hati dalam melangkah sudah dapat dipastikan kaki akan terluka. Tegal alun merupakan kawasan bunga edelweis berhamparan tumbuh yang seakan tumbuh secara berkoloni. Dengan dikelilingi hutan, seakan menambah kesan saat berada di tepat ini. Menikmati suasana santai kali ini, seakan membuat diri bebas dari segala penat rutinitas yang tak kunjung selesai. Matahari mulai tinggi, maka kali ini saya lanjutkan perjalanan menuju puncak papandayan. Perjalanan sedikit menerobos hutan dengan jalan setapak yang kemungkinan bisa menjadi licin, bila kala musim penghujan datang. Tak lama berselang sampailah di puncak papandayan. Yang dikelilingi oleh hutan yang tak terlalu lebat dan bahkan bukan pula pohon besar. Sebuah plang kecil bertuliskan "
Puncak Papandayan", menjadi cek point yang tak terlupakan. Membuat siapapun dapat merasa rindu terhadap gunung papandayan. Hingga saat ini gunung papandayan masih tetap memberikan sejuta potensi keindahan, bagi siapapun yang mau singgah.
|
padang edelwise di Tegal Alun |
|
berfoto Menteng adv di puncak papandayan |
|
bergaya sejuta aksi |
|
cindera mata menteng untuk papandayan |
Seraya melihat gunung papandayan disaat kembali pulang, seakan teringat kebesaran Tuhan. Travelling memang hampir beda tipis dengan gaya hidup hedonisme, namun sebenarnya dibalik setiap perjalanan yang dilakukan, mengandung arti spiritual, persahabatan, wawasan, pengalaman dan yang terpenting ialah dapat mengexpresikan diri yang tat kala acap kali terhalang oleh rutinitas sehari-hari. Rasa penat memang membutuhkan penyaluran yang tepat, pasalnya jika tak dicermati secara bijak, tentu hasilnya akan menjadi negatif dan terkadang akan terbentur dengan dinding norma-norma kehidupan yang berlaku. Oleh karena itu, travelling bisa menjadi solusi bijak dan dikatakan penting mengingat kemungkinan jumlah stress yang sering dialami oleh orang/masyarakat yang hidup dalam kota metropolitan seperti ini.
Kamu dapat juga membaca
Pendakian Gunung Slamet dan
Pendakian Gunung Agung Demikianlah ulasan saya kali ini perihal wisata pendakian gunung papandayan garut. Semoga kiranya dapat dijadikan sumber referensi bagi kamu atau para pembaca budiman lainnya, tentang aneka info tempat pariwisata di Indonesia.
Komentar
Posting Komentar