Jember fashion carnaval atau yang biasa dikenal juga dengan JFC karnaval Jember, merupakan sebuah event besar tahunan yang rutin digelar pada kota Jember. Jember adalah sebuah kota di Jawa Timur yang tak terlalu populer dibandingkan dengan kota lainnya seperti Malang ataupun Banyuwangi. Mungkin karena patut di akui bahwa tingkat taraf kehidupannya masih belum merata, sehingga belum begitu banyak pembangunan yang memadai. Memang fasilitas dan pembangunan dirasakan cukup baik hanya di pusat kotanya saja, sedangkan melihat pada desa-desa sekitar masih bisa dikatakan para warganya memiliki hidup sederhana dan terkesan seadanya saja. Secara garis besar, para warga Jember berprofesi sebagai petani. Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia, menyebabkan banyak para pemuda kota ini yang ingin merubah nasib mereka, diharuskan untuk merantau ke kota-kota besar. Ya, saya rasa itulah sedikit kenyataan pait yang sering menjadi polemik pada banyak daerah-daerah di Indonesia.
Akan tetapi jika bicara wisata Jember, seperti halnya daerah lain tentu Jember juga mempunyai tempat wisata indah yang patut untuk dikunjungi. Seperti pada beberapa waktu lalu saya pernah mengunjungi dan mengulas tentang wisata Pantai Papuma dan wisata Pantai Watu Ulo. Ya, kedua lokasi tersebut merupakan salah satu tempat wisata Jember yang menjadi kebanggaan masyarakat. Oleh karena saya masih mempunyai waktu untuk tinggal di Jember dan secara kebetulan pada tanggal 24-28 Agustus nanti akan diselenggarakan acara Jember Fashion Carnaval di kota ini. Maka saya memutuskan untuk tinggal lebih lama di kota Jember, demi bisa menyaksikan acara tersebut. Guna menyambut sebelum di mulainya pagelaran tahunan itu, saya akan mencoba memaparkan secara detail tentang serba serbi acara JFC Jember. Sebelumnya apa kamu sudah pernah dengar tentang JFC ? ya, mungkin ada sebagian dari kamu yang masih merasa asing. Sebab itu, ada baiknya simak lah dalam artikel saya kali ini.
Pada malam hari saya akan mengulas keseruan Jember Fashion Carnaval atau JFC Karnaval Jember. Semoga informasi yang nantinya akan disampaikan sekiranya dapat menambah wawasan bagi kamu ataupun para pembaca budiman lainnya.
Jember fashion carnaval adalah sebuah pertunjukan peragaan busana yang dihasilkan dari kreatifitas putra-putri asli kota Jember, yang dilakukan di luar ruangan dan dikemas dengan bentuk karnaval yang diselenggarakan setiap satu tahun sekali. Pertunjukan karnaval ini dilakukan pada jalan umum sepanjang 3.6 Km dan selalu menarik perhatian khalayak umum dan para awak media. Dikarenakan setiap busana yang diperagakan selalu mengandung nilai estetika yang tinggi, sehingga membentuk genre seni baru yang berujuk pada peragaan busana. JFC sendiri bukan hanya tentang peragaan busana, akan tetapi para peserta JFC selain dibalut dengan busana indah nan unik tetapi juga menampilkan tarian dan aksi teatrikal. Hasil kreasi terhadap busana yang akan diperagakan dibalut dan dikemas dengan elemen pendukung yang apik, seperti tema, cerita, tokoh, gerak tari dan musik marching band. Sehingga semua unsur tersebut menyatu dalam identitas acara tahunan ini. Kemudian bukan hanya itu, untuk semua kostum atau busana yang telah diperagakan pada akhirnya akan dilombakan untuk dapat mengetahui siapa yang akan menjadi terbaik. Oleh sebab itu, banyak para pihak yang terpacu untuk berkreasi secara maksimal untuk JFC. Jika pada umumnya peragaan busana biasanya dilakukan pada runway yang berada di sebuah panggung atau catwalk. Namun berbeda dengan kali ini, runway yang dilakukan pada sepanjang jalan guna dapat memberikan suguhan pertunjukan seni yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum. Sontak saja hal tersebut menarik perhatian pengunjung yang sangat banyak, terlebih pada jalur yang akan dilalui oleh para peraga busana tersebut. Jalan yang dipilih ialah sepanjang jalur dari alun alun hingga gedung olahraga Kaliwates yang terletak pada pusat kota Jember.
rute jalan yang akan di lalui |
Sekedar untuk tambahan wawasan bagi kamu atau para pembaca budiman lainnya, asal usul JFC untuk mengetahuinya kita akan mudur pada tahun 2003. Tercetus lewat kreator acara ini ialah Dyand Fariz sekaligus pemilik dari rumah mode Jember dan salon. Awal mula pekan seni ini pertama kali diselenggarakan untuk umum di jalan yang hanya di ikuti oleh sebanyak 50 peserta saja, itupun hanya berasal dari karyawan Dyand Fariz. Namun melihat kesuksesan acara tersebut dan melihat reaksi positif serta besarnya animo masyarakat, sehingga memacu semangat Dyand Faris dan rekan-rekan untuk lebih serius menggarap pagelaran tersebut secara profesional dan modern. Berawal dari pemikiran yang matang, hingga akhirnya terbentuklah sebuah acara fashion carnaval pertama di Indonesia dengan nama Jember Fashion Carnaval. Pertunjukan ini mempunyai tema education, entertaiment, exhibition and economic. Konsep dan visi yang di usung pun sangat positif dan sejalan dengan ketetapan dan peraturan pemerintah. Pada awalnya acara ini sempat tak di dukung oleh pemerintah setempat dengan berbagai alasan, tetapi berkat kerja keras dan perbaikan konsep yang matang. Pada akhirnya pada tgl 31 Desember, bupati Jember mendatangani proposal acara dan mendukung diselenggarakan acara tersebut untuk pertama kali pada 1 Januari 2003, bertepatan dengan HUT kota Jember.
Dikarenakan kesuksesan pada kali pertama pertunjukan tersebut, Pemerintah Jember melalui Dinas Pariwisata Kabupaten Jember mulai memberikan perhatian khusus. Bentuk dukungan tersebut berupa sarana fasilitas dan perijinan. Berkat adanya angin segar tersebut, maka diselenggarakan kembali pagelaran JFC yang kedua dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI. Dan hasil yang lebih positif pun datang, acaranya lebih mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat bahkan banyak pula yang datang dari luar Jember yang hanya bertujuan ingin menyaksikan JFC, belum lagi para awak media massa pun seakan berbondong-bondong ingin meliput acara tersebut. Melihat kenyataan tersebut, pihak pemerintah daerah setempat pun mengambil inisiatif untuk memasukkan nama Jember Fashion Carnaval sebagai agenda rutin tahunan. Alhasil dikarenakan kesuksesan JFC, maka saat ini Jember mulai dikenal banyak pihak mulai dari lokal hingga mancanegara. Bahkan acara ini dinobatkan sebagai karnaval terunik dan terbaik keempat di dunia setelah Mardi Grass di Amerika Serikat, Rio Janairo Brazil, The Fastnacht Jerman. Sehingga menjadi hal yang lumrah, jika halnya ketika menjelang hari pembukaan acara ini sudah banyak orang yang datang ke Jember, mulai wisatawan lokal hingga mancanegara. Turut hadir pula para wartawan media luar negeri yang datang khusus untuk meliput segala kegiatannya, kemudian untuk hotel pun banyak yang sudah dipesan dikarenakan padatnya jadwal berkunjung pada periode ini. Melihat presetasi yang telah diraih, sebagai warga negara Indonesia rasanya sangat pantaslah jika kita memberikan apresiasi terhadap acara yang bertaraf internasional ini.
Jika melihat perjalanannya yang pada awalnya JFC hanya memiliki peserta sekitar 50 orang, lambat laun berkembang menjadi 150 orang, 200 orang, 225 orang dan untuk 2015 tercatat melonjak hingga 2000 orang. Terdapat beberapa negara yang ikut andil berpartisipasi guna memeriahkan acara tersebut. Biasanya dalam rundown acara yang digelar selama 4 hari ini, dibagi menjadi beberapa bagian. Hari pertama dibuka dengan parade karnaval yang diikuti oleh anak-anak, kemudian untuk hari ke dua diikuti oleh usia remaja, untuk hari ke tiga biasanya diisi dengan kategori busana tradisional Indonesia dan hari terakhir peragaan didepan ribuan penonton sekaligus pembagian trophy bagi mereka yang berprestasi.
berbagai costum anak |
berbagai costum unik |
meriahnya parade JFC |
berbagai atraksi dari peserta JFC |
penuh sesak suasana jalan kota Jember |
kreatifnya para peserta JFC |
suasana backstage pada kategori anak |
berselfie ria dengan salah satu anak peserta JFC |
Sebelum lanjut, kamu dapat membaca juga Pantai Slopeng dan Goa Gajah
Demikianlah ulasan saya pada kali ini perihal keseruan Jember Fashion Carnaval atau JFC karnaval Jember. Semoga apa yang telah disampaikan dapat dijadikan sumber referensi bagi kamu yang ingin berkunjung ke kota Jember.
Komentar
Posting Komentar